Perundungan Hanya Terjadi pada Siswa yang Lemah

Publikasidata.com – Perundungan atau bullying sering menimpa siswa yang lemah, dalam artian lemah fisik, lemah mental, atau lemah dalam hal kondisi perekonomian (dari keluarga yang kurang punya).
Tapi di luar itu, perundungan juga bisa saja terjadi pada siswa yang kaya dan populer karena beberapa alasan. Misalnya karena tidak memiliki lingkaran pergaulan, kurang mampu berkomunikasi, berbeda fisik, berbeda kebiasaan atau budaya, dan alasan lainnya.
Nah untuk memahaminya lebih dalam, mari simak pertanyaan dan penjelasan berikut ini.
Pertanyaan
Perundungan Hanya Terjadi pada Siswa yang Lemah
Kunci Jawaban
- Salah
Jawaban Alternatif
- Tidak Setuju
Alasan
Perundungan tidak hanya menimpa siswa yang dianggap lemah, tetapi bisa dialami oleh siapa saja. Faktor pemicu perundungan sering kali berkaitan dengan perbedaan fisik, prestasi, latar belakang keluarga, hingga hal-hal kecil seperti gaya bicara atau penampilan. Artinya, menganggap perundungan hanya dialami siswa lemah adalah pandangan yang keliru.
Selain itu, banyak kasus menunjukkan bahwa siswa berprestasi, populer, atau bahkan percaya diri juga bisa menjadi sasaran perundungan. Hal ini karena pelaku sering merasa terancam, iri, atau ingin menunjukkan dominasinya. Jadi, korban tidak selalu dalam posisi lemah, tetapi lebih pada situasi sosial yang memicu terjadinya perundungan.
Dengan berpikir bahwa perundungan hanya terjadi pada siswa yang lemah, kita bisa mengabaikan korban lain yang sebenarnya juga membutuhkan perhatian. Padahal, pencegahan dan penanganan perundungan harus dilakukan menyeluruh untuk semua siswa, tanpa terkecuali. Kesadaran ini penting agar sekolah mampu menciptakan lingkungan aman dan adil bagi seluruh peserta didik.
Baca juga: Metode praktikum hanya bisa dilakukan di sekolah yang memiliki laboratorium, benar atau salah?
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa perundungan memang banyak terjadi pada siswa yang dianggap lemah. Tapi tidak menutup kemungkinan siswa populer hingga siswa kaya juga bisa terkena perundungan/bullying.